Get Gifs at CodemySpace.com

Senin, 23 April 2012

Allah Begitu Dekat Pasa Orang Yang Berdoa


Sudah begitu lama, ingin agar harapan segera terwujud. Beberapa waktu terus menanti dan menanti, namun tak juga impian itu datang. Kadang jadi putus asa karena sudah seringkali memohon pada Allah. Sikap seorang muslim adalah tetap terus berdo’a karena Allah begitu dekat pada orang yang berdo’a. Boleh jadi terkabulnya do’a tersebut tertunda. Boleh jadi pula Allah mengganti permintaan tadi dengan yang lainnya dan pasti pilihan Allah adalah yang terbaik.
Ayat yang patut direnungkan adalah firman Allah Ta’ala,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

Sebagian sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ رَبُّنَا قَرِيبٌ فَنُنَاجِيهِ ؟ أَوْ بَعِيدٌ فَنُنَادِيهِ ؟ فَأَنْزَلَ اللَّهُ هَذِهِ الْآيَةَ

“Wahai Rasulullah, apakah Rabb kami itu dekat sehingga kami cukup bersuara lirih ketika berdo’a ataukah Rabb kami itu jauh sehingga kami menyerunya dengan suara keras?” Lantas Allah Ta’ala menurunkan ayat di atas. (Majmu’ Al Fatawa, 35/370)

Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Kedekatan yang dimaksud dalam ayat ini adalah kedekatan Allah pada orang yang berdo’a (kedekatan yang sifatnya khusus).” (Majmu’ Al Fatawa, 5/247)

Perlu diketahui bahwa kedekatan Allah itu ada dua macam:

Kedekatan Allah yang umum dengan ilmu-Nya, ini berlaku pada setiap makhluk.
Kedekatan Allah yang khusus pada hamba-Nya dan seorang muslim yang berdo’a pada-Nya, yaitu Allah akan mengijabahi (mengabulkan) do’anya, menolongnya dan memberi taufik padanya. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 87)
Kedekatan Allah pada orang yang berdo’a adalah kedekatan yang khusus –pada macam yang kedua- (bukan kedekatan yang sifatnya umum pada setiap orang). Allah begitu dekat pada orang yang berdo’a dan yang beribadah pada-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits pula bahwa tempat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah adalah ketika ia sujud. (Majmu’ Al Fatawa, 15/17)

Siapa saja yang berdo’a pada Allah dengan menghadirkan hati ketika berdo’a, menggunakan do’a yang ma’tsur (dituntunkan), menjauhi hal-hal yang dapat menghalangi terkabulnya do’a (seperti memakan makanan yang haram), maka niscaya Allah akan mengijabahi do’anya. Terkhusus lagi jika ia melakukan sebab-sebab terkabulnya do’a dengan tunduk pada perintah dan larangan Allah dengan perkataan dan perbuatan, juga disertai dengan mengimaninya. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 87)

Dengan mengetahui hal ini seharusnya seseorang tidak meninggalkan berdo’a pada Rabbnya yang tidak mungkin menyia-nyiakan do’a hamba-Nya. Pahamilah bahwa Allah benar-benar begitu dekat dengan orang yang berdo’a, artinya akan mudah mengabulkan do’a setiap hamba. Sehingga tidak pantas seorang hamba putus asa dari janji Allah yang Maha Mengabulkan setiap do’a.

Ingatlah pula bahwa do’a adalah sebab utama agar seseorang bisa meraih impian dan harapannya. Sehingga janganlah merasa putus asa dalam berdo’a. Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Do’a adalah sebab terkuat bagi seseorang agar bisa selamat dari hal yang tidak ia sukai dan sebab utama meraih hal yang diinginkan. Akan tetapi pengaruh do’a pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang do’anya berpengaruh begitu lemah karena sebab dirinya sendiri. Boleh jadi do’a itu adalah do’a yang tidak Allah sukai karena melampaui batas. Boleh jadi do’a tersebut berpengaruh lemah karena hati hamba tersebut yang lemah dan tidak menghadirkan hatinya kala berdo’a. ... Boleh jadi pula karena adanya penghalang terkabulnya do’a dalam dirinya seperti makan makanan haram, noda dosa dalam hatinya, hati yang selalu lalai, nafsu syahwat yang menggejolak dan hati yang penuh kesia-siaan.” (Al Jawaabul Kaafi, hal. 21). Ingatlah hadits dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ

“Tidak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya di sisi Allah Ta’ala selain do’a.” (HR. Tirmidzi no. 3370, Ibnu Majah no. 3829, Ahmad 2/362. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Jika memahami hal ini, maka gunakanlah do’a pada Allah sebagai senjata untuk meraih harapan.

Penuh yakinlah bahwa Allah akan kabulkan setiap do’a. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi no. 3479. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Lalu pahamilah bahwa ada beberapa jalan Allah kabulkan do’a. Dari Abu Sa’id, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian.” (HR. Ahmad 3/18. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid). Boleh jadi Allah menunda mengabulkan do’a. Boleh jadi pula Allah mengganti keinginan kita dalam do’a dengan sesuatu yang Allah anggap lebih baik. Atau boleh jadi pula Allah akan mengganti dengan pahala di akhirat. Jadi do’a tidaklah sia-sia.

Ingatlah wejangan yang amat menyejukkan hati dari cucu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Al Hasan bin 'Ali radhiyallahu ‘anhuma berkata,

من اتكل على حسن اختيار الله له، لم يتمن شيئا. وهذا حد الوقوف على الرضى بما تصرف به القضاء

"Barangsiapa yang bersandar kepada baiknya pilihan Allah untuknya maka dia tidak akan mengangan-angankan sesuatu (selain keadaan yang Allah pilihkan untuknya). Inilah batasan (sikap) selalu ridha (menerima) semua ketentuan takdir dalam semua keadaan (yang Allah) berlakukan (bagi hamba-Nya)" (Lihat Siyaru A’laamin Nubalaa’ 3/262 dan Al Bidaayah wan Nihaayah 8/39). Pilihan Allah itulah yang terbaik.

Kamis, 02 Februari 2012

sistem pernapasan pada manusia


Sistem Pernapasan pada Manusia


Pernapasan
atau respirasi adalah pertukaran gas antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Mungkin kalian mikir, bernapas jg itu adalah suatu hal yang wajar. Setiap hari kita bernapas kok. Memang iya. Tapi kalian belum melihat proses pernapasan dan juga bagian'' dalam tubuh(organ) yang terlibat dalam proses pernapasan ini kan? Kalo gitu, ayo kita perhatikan dan membahas lebih jauh tentang pernapasan.
Pertama-tama, kita harus tau dulu alat-alat pernapasan manusia yang dimulai dari rongga hidung, faring (tekak), laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang tenggorokan), dan pulmo (paru-paru). Berikut akan dijelaskan secara lanjut.

Rongga hidung: Selama ini, rongga hidung yang kalian tau adalah "tempat" keluar masuknya udara dan juga upil. Memang benar. Tapi ternyata di dalamnya jauh lebih kompleks dari yang kalian kira lo. Di dalamnya terdapat proses penyaringan, penghangatan, dan pengaturan kelembaban dan yang bertugas dalam menangani ketiga proses di atas adalah sang "BULU HIDUNG" yang akan menyesuaikan kelembaban, dan kehangatan udara sesuai dengantubuh kita.

Faring(tekak) : Tekak ini terdapat dibelakang rongga hidung dan mulut kita. Yang kalau disentuh, kita bisa muntah. Faring berfungsi sebagai jalan bagi udara dan makanan. Di dalam terdapat amandel dan juga berfungsi sebagai ruang getar untuk menghasilkan suara.


Laring(pangkal tenggorokan) : Laring ini terdapat di antara faring dan trakea. Dindingnya terdiri dari 9 buah tulang rawan.Di dalamnya terdapat epiglotis dan pita suara . Wah, jadi, kalo seandainya kita ga punya laring, pita suara kita mau taro di mana ya. Pada saat kita menelan makanan, epiglotisnya ditutup, jadi, kita ga keselek. Makanannya diarahkan ke tempat yang bener yaitu kerongkongan.
Trakea(batang tenggoro
kan): Trakea ini berbentuk seperti pita yg terletak memanjang dibagian leher dan rongga dada. Di dalam trakea ini terdapat rambut getar (silia) dan juga selaput lendir. Trakea pun dibagi lagi menjadi 2 cabang yaitu menuju ke paru-paru kiri, dan yang satunya lagi menuju paru-paru kanan. Wah, ribet bener. Cabang trakea disebut sebagai bronkus.

Pulmo(paru-paru): Pada bagian terakhir ini, kita membahas tentang pulmo yg terletak didalam rongga dada bagian atas. Paru-paru dibagi menjadi 2 bagian yaitu, paru'' kanan dan paru'' kiri. Paru-paru kanan terdiri dari 3 gelambir, dan paru paru kiri terdiri dari 2 gelambir. Paru-paru pun dibungkus dengan selaput tipis yang disebut pleura. Masing masing bronkus membentuk bronkiolus dan bronkiolus bercabang-cabang menjadi pembuluh halus yang berakhir pada alveolus(gelembung paru-paru).
Mekanisme Pernapasan
Pernapasan merupakan suatu proses yang terjadi dengan sendirinya. Pada saat kita bernapas ada 2 proses yang terjadi, yaitu inspirasi (proses masuknya udara ke dalam paru-paru) dan ekspirasi (proses keluarnya udara dari paru-paru). Inspirasi dan ekspirasi terjadi antara 15-18 kali setiap menit. Proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh otot-otot diafragma dan otot antar tulang rusuk. Otot-otot inilah yang mengatur kehendak kita. Mekanisme pernapasan dada dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut dan terjadi secara bersamaan.

1.Pernapasan Dada
Pernapasan dada terjadi karena aktivitas otot antar tulang rusuk berkerut(berkontraksi), maka tulang-tulang rusuk akan terangkat dan volume rongga dada akan membesar. Keadaaan ini menyebabkan penurunan tekanan udara di paru-paru(tekanan di dalam rongga dada menjadikecil). Karena tekanan dari luar tubuh lebih besar, maka udara dari luar yang kaya oksigen masuk ke dalam paru-paru melalui rongga hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Dengan demikian terjadilah inspirasi.

2.Pernapasan Perut
Pernapasan perut terjadi karena aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Bila otot diafragma berkontraksi,maka diafragma akan mendatar. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada mengecil(tekanan rongga dada menjadi kecil).

Volume Udara Pernapasan
Paru-paru orang dewasa mampu menampung kira-kira lima liter udara. Kemampuan menampung 5 liter udara. Kemampuan paru-paru menampung udara sebanyak lima liter disebut volume paru-paru. Udara dalam volume paru-paru ini disebut kapasitas total (volume total) udara pernapasan manusia dalam keadaan normal, udara yang masuk paru-paru dalam sekali inspirasi dan udara yang keluar dalam sekali ekspirasi kira-kira setengah liter volume udara setengah liter ini disebut udara pernapasan (volume tidal) udara yang tidak dapat dihembuskan keluar disebut udara sisa (volume residu) jadi udara yang keluar masuk paru-parumaksimal 4 liter. Volume udara empat liter ini disebut kapasitas vital paru-paru.


Pertukaran Oksigen dan Karbon dioksida
Pertama-tama udara masuk ke dalam paru-paru dari aveolus, oksigen masuk ke kapiler-kapiler darah secara difusi. Zat warna merah darah yang disebut hemoglobin yang terdapat dalam darah merah akan mengikat oksigen. Hemoglobin yang mengikat oksigen disebut oksihemoglobin. Darah yang banyak mengandung banyak oksigen disebut darah bersih. Oksigen diedarkan oleh darah ke seluruh jaringan tubuh yang pada proses respirasi oksigen dilepaskan sel-sel tubuh untuk oksidasi, proses ini menghasilkan zat sisa yang disebut karbon dioksida. Karbon dioksida dibawa oleh darah ke paru-paru. Darah mengandung karbon dioksida disebut darah kotor. Selanjutnya karbon di oksidasi dan dikeluarkan dari paru-paru secara disfusi. (san)

Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan


Berbagai kelainan dan penyakit pada paru-paru:
1. ASIFIKSI
Asifiksi merupakan terganggunya pengangkutan oksigen ke sel-sel atau jaringan tubuh. Misalnya, terisinya alveolus dengan cairan limfe karena infeksi Diplococcus pneumonia . Gas karbon monoksida yang merupakan hasil pembakaran tidak sempurna juga dapat menyebabkan asifiksi. Akibatnya hemogoblin lebih banyak mengikat karbon dioksida daripada oksigen. (mai)

2. TBC [TUBERCULOSIS]
Penyakit yang menyerang paru-paru ini merupakan salah satu perbuatan nakal dari bakteri Mycobacterium tuberculosis. Salah satu hal yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri ini adalah kekebalan tubuh manusia. Gejala-gejalanya adalah sebagai berikut: Kelelahan, kehilangan berat badan, berkeringat pada malam hari. Jika memburuk, gejalanya adalah: Dada sakit, batuk dengan menge-luarkan dahak berdarah, serta nafas pandek. 6-12 TBC dapat diobati dengan pemberian antibiotik dari dokter. Pengobatan secara teratur selama bulan dapat mencegah TBC kambuh lagi. TBC adalah penyakit menular dan dapat menular dari dahak atau nafas orang yang mengidap TBC.

3. BRONKITIS
bronkitis adalah peradangan pada bronkus atau bronkiolus. Gejala-gejalanya adalah batuk-batuk, demam, dan sakit di bagian dada. Penyakit ini disebabkan karena virus, bakteri, merokok, menghirup bahan kimia, dan debu. Usahakan tidak mencium udara tercemar. Dan yang penting adalah JANGAN COBA-COBA UNTUK MEROKOK.[:
4. TONSILITIS
Ini adalah peradangan pada tonsil . Gejala-gejala nya adalah Sakit tenggorokan, sulit menelan, dan demam. Sama halnya dengan bronkitis, tonsilitis ini juga disebabkan oleh virus dan bakteri. Dapat diobati dengan pemberian antibiotik. Sedangkan, tonsilitis yang disebabkan oleh virus dapat diobati dengan meminum obat/perawatan pada pasien. Kalau bakteri atau virus sudah kebal terhadap obat-obatan, maka salah satu jalan adalah dengan operasi.

5. SINUSITIS
Penyakit ini adalah peradangan rongga hidung bagian atas. Gejala gejala sinusitis adalah sakit kepala, rasa sakit di bagian wajah, demam, keluar ingus bening dan juga rasa sesak di rongga hidung. Sinusitis dapat ditangani dengan pemberian antibiotik oleh dokter. Pencegahannya adalah menghindari faktor-faktor yang menyebabkan sinusitis.

6. SARS[SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROME]
SARS adalah penyakit yang tergolong sangat parah dan mengerikan. Ini adalah sakit pernafasan akut yang disebabkan oleh virus. Gejala-gejala penyakit ini adalah batuk-batuk, susah bernafas,nyeri tubuh dan dan lesu. Virus yang menyebabkan penyakit ini dinamakan SARS-associated coronavirus [SARS-CoV]. Penularan dapat terjadi lewat kontak langsung antara penderita dan orang yang sehat. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari hal-hal menyangkut dengan penularan dengan penderita. (shei)
7. ASMA
Asma merupakan peradangan pada saluran pernapas. Peradangan menyebabkan pembengkakan dan penyempitan saluran pernapasan. Penderita jadi susah bernapas, sesak dan batuk-batuk. Dapat disebabkan oleh alergi, asap, psikis(mental), atau keturunan. Jaringan yang membengkak menghasilkan lendir yang berlebihan. Lendir ini kemudian mengumpul dan menyumbat saluran pernapasan. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat hirup, obat tablet, atau obat berbentuk cair.

8. KANKER PARU-PARU

Kanker paru-paru adalah kanker yang terjadi pada paru-paru. Waktu yang diperlukan untuk satu sel kanker didiagnosa adalah 10-40 tahun. Gejalanya adalah batuk, napas pendek, dahak berdarah , dan sakit dada. 80% kanker paru-paru disebabkan oleh rokok tembakau. Dapat diatasi dengan terapi radiasi, operasi, dan kemoterapi. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari bahan-bahan kasinogen dan hindari merokok.

Kamis, 19 Januari 2012

Tentang 7 malaikat penjaga 7 langit

Sebuah hadits yg bersumber dari Al Ghazali, Minhajul Abidin, dan Bidayatul Hidayah.

Oleh DHB Wicaksono

Dengan atas asma Allah Yang Pemurah dan Penyayang

Ibnu Mubarak menceritakan bahwa Khalid bin Ma’dan berkata kepada Mu’adz, “Mohon Tuan ceritakan hadits Rasulullah sallAllahu ‘alayhi wasallam yang Tuan hafal dan yang Tuan anggap paling berkesan. Hadits manakah menurut Tuan?

Jawab Mu’adz, “Baiklah, akan kuceritakan.”

Selanjutnya, sebelum bercerita, beliau pun menangis. Beliau berkata, “Hmm, Betapa rindunya diriku pada Rasulullah, ingin rasanya diriku segera bertemu dengan beliau.”

Kata beliau selanjutnya, “Tatkala aku menghadap Rasulullah sallAllahu ‘alayhi wasallam, beliau menunggang unta dan menyuruhku agar naik di belakang beliau. Kemudian berangkatlah kami dengan berkendaraan unta itu. Selanjutnya beliau menengadah ke langit dan bersabda:

Puji syukur ke hadirat Allah Yang Berkehendak atas makhluk-Nya, ya Mu’adz!

Jawabku, “Ya Sayyidi l-Mursalin”

Beliau kemudian berkata, ‘Sekarang aku akan mengisahkan satu cerita kepadamu. Apabila engkau menghafalnya, cerita itu akan sangat berguna bagimu. Tetapi jika kau menganggapnya remeh, maka kelak di hadapan Allah, engkau pun tidak akan mempunyai hujjah (argumen).

Hai Mu’adz! Sebelum menciptakan langit dan bumi, Allah telah menciptakan tujuh malaikat. Pada setiap langit terdapat seorang malaikat penjaga pintunya. Setiap pintu langit dijaga oleh seorang malaikat, menurut derajat pintu itu dan keagungannya.

Dengan demikian, malaikat pula-lah yang memelihara amal si hamba. Suatu saat sang Malaikat pencatat membawa amalan sang hamba ke langit dengan kemilau cahaya bak matahari.

Sesampainya pada langit tingkat pertama, malaikat Hafadzah memuji amalan-amalan itu. Tetapi setibanya pada pintu langit pertama, malaikat penjaga berkata kepada malaikat Hafadzah:

“Tamparkan amal ini ke muka pemiliknya. Aku adalah penjaga orang-orang yang suka mengumpat. Aku diperintahkan agar menolak amalan orang yang suka mengumpat. Aku tidak mengizinkan ia melewatiku untuk mencapai langit berikutnya!”

Keesokan harinya, kembali malaikat Hafadzah naik ke langit membawa amal shaleh yang berkilau, yang menurut malaikat Hafadzah sangat banyak dan terpuji.

Sesampainya di langit kedua (ia lolos dari langit pertama, sebab pemiliknya bukan pengumpat), penjaga langit kedua berkata, “Berhenti, dan tamparkan amalan itu ke muka pemiliknya. Sebab ia beramal dengan mengharap dunia. Allah memerintahkan aku agar amalan ini tidak sampai ke langit berikutnya.” Maka para malaikat pun melaknat orang itu.

Di hari berikutnya, kembali malaikat Hafadzah naik ke langit membawa amalan seorang hamba yang sangat memuaskan, penuh sedekah, puasa, dan berbagai kebaikan, yang oleh malaikat Hafadzah dianggap sangat mulia dan terpuji. Sesampainya di langit ketiga, malaikat penjaga berkata:

“Berhenti! Tamparkan amal itu ke wajah pemiliknya. Aku malaikat penjaga kibr (sombong). Allah memerintahkanku agar amalan semacam ini tidak pintuku dan tidak sampai pada langit berikutnya. Itu karena salahnya sendiri, ia takabbur di dalam majlis.”

Singkat kata, malaikat Hafadzah pun naik ke langit membawa amal hamba lainnya. Amalan itu bersifat bak bintang kejora, mengeluarkan suara gemuruh, penuh dengan tasbih, puasa, shalat, ibadah haji, dan umrah. Sesampainya pada langit keempat, malaikat penjaga langit berkata:

“Berhenti! Popokkan amal itu ke wajah pemiliknya. Aku adalah malaikat penjaga ‘ujub (rasa bangga terhadap kehebatan diri sendiri) . Allah memerintahkanku agar amal ini tidak melewatiku. Sebab amalnya selalu disertai ‘ujub.”

Kembali malaikat Hafadzah naik ke langit membawa amal hamba yang lain. Amalan itu sangat baik dan mulia, jihad, ibadah haji, ibadah umrah, sehingga berkilauan bak matahari. Sesampainya pada langit kelima, malaikat penjaga mengatakan:

“Aku malaikat penjaga sifat hasud(dengki) . Meskipun amalannya bagus, tetapi ia suka hasud kepada orang lain yang mendapat kenikmatan Allah swt. Berarti ia membenci yang meridhai, yakni Allah. Aku diperintahkan Allah agar amalan semacam ini tidak melewati pintuku.”

Lagi, malaikat Hafadzah naik ke langit membawa amal seorang hamba. Ia membawa amalan berupa wudhu’ yang sempurna, shalat yang banyak, puasa, haji, dan umrah. Sesampai di langit keenam, malaikat penjaga berkata:

“Aku malaikat penjaga rahmat. Amal yang kelihatan bagus ini tamparkan ke mukanya. Selama hidup ia tidak pernah mengasihani orang lain, bahkan apabila ada orang ditimpa musibah ia merasa senang. Aku diperintahkan Allah agar amal ini tidak melewatiku, dan agar tidak sampai ke langit berikutnya.”

Kembali malaikat Hafadzah naik ke langit. Dan kali ini adalah langit ke tujuh. Ia membawa amalan yang tak kalah baik dari yang lalu. Seperti sedekah, puasa, shalat, jihad, dan wara’. Suaranya pun menggeledek bagaikan petir menyambar-nyambar, cahayanya bak kilat. Tetapi sesampai pada langit ke tujuh, malaikat penjaga berkata:

“Aku malaikat penjaga sum’at (sifat ingin terkenal). Sesungguhnya pemilik amal ini menginginkan ketenaran dalam setiap perkumpulan, menginginkan derajat tinggi di kala berkumpul dengan kawan sebaya, ingin mendapatkan pengaruh dari para pemimpin. Aku diperintahkan Allah agar amal ini tidak melewatiku dan sampai kepada yang lain. Sebab ibadah yang tidak karena Allah adalah riya. Allah tidak menerima ibadah orang-orang yang riya.”

Kemudian malaikat Hafadzah naik lagi ke langit membawa amal dan ibadah seorang hamba berupa shalat, puasa, haji, umrah, ahlak mulia, pendiam, suka berdzikir kepada Allah. Dengan diiringi para malaikat, malaikat Hafadzah sampai ke langit ketujuh hingga menembus hijab-hijab (tabir) dan sampailah di hadapan Allah. Para malaikat itu berdiri di hadapan Allah. Semua malaikat menyaksikan amal ibadah itu shahih, dan diikhlaskan karena Allah.

Kemudian Allah berfirman:

“Hai Hafadzah, malaikat pencatat amal hamba-Ku, Aku-lah Yang Mengetahui isi hatinya. Ia beramal bukan untuk Aku, tetapi diperuntukkan bagi selain Aku, bukan diniatkan dan diikhlaskan untuk-Ku. Aku lebih mengetahui daripada kalian. Aku laknat mereka yang telah menipu orang lain dan juga menipu kalian (para malaikat Hafadzah). Tetapi Aku tidak tertipu olehnya. Aku-lah Yang Maha Mengetahui hal-hal gaib. Aku mengetahui segala isi hatinya, dan yang samar tidaklah samar bagi-Ku. Setiap yang tersembunyi tidaklah tersembunyi bagi-Ku. Pengetahuan- Ku atas segala sesuatu yang telah terjadi sama dengan pengetahuan- Ku atas segala sesuatu yang belum terjadi. Pengetahuan- Ku atas segala sesuatu yang telah lewat sama dengan yang akan datang. Pengetahuan- Ku atas segala yang telah lewat sama dengan yang akan datang. Pengetahuan- Ku atas orang-orang terdahulu sama dengan pengetahuan- Ku atas orang-orang kemudian.

Aku lebih mengetahui atas sesuatu yang samar dan rahasia. Bagaimana hamba-Ku dapat menipu dengan amalnya. Mereka mungkin dapat menipu sesama makhluk, tetapi Aku Yang Mengetahui hal-hal yang gaib. Aku tetap melaknatnya…!”

Tujuh malaikat di antara tiga ribu malaikat berkata, “Ya Tuhan, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami atas mereka.”

Kemudian semua yang berada di langit mengucapkan, “Tetaplah laknat Allah kepadanya, dan laknatnya orang-orang yang melaknat.”‘

Sayyidina Mu’adz (yang meriwayatkan hadits ini) kemudian menangis tersedu-sedu. Selanjutnya berkata, “Ya Rasulallah, bagaimana aku bisa selamat dari semua yang baru engkau ceritakan itu?”

Jawab Rasulullah, “Hai Mu’adz, ikutilah Nabimu dalam masalah keyakinan (keimanan).”

Tanyaku (Mu’adz), “Engkau adalah Rasulullah, sedang aku hanyalah Mu’adz bin Jabal. Bagaimana aku bisa selamat dan terlepas dari bahaya tersebut?”

Berkatalah Rasulullah sallAllahu ‘alayhi wasallam, “Memang begitulah, bila ada kelengahan dalam amal ibadahmu. Karena itu, jagalah mulutmu jangan sampai menjelekkan orang lain, terutama kepada sesama ulama. Ingatlah diri sendiri tatkala hendak menjelekkan orang lain, sehingga sadar bahwa dirimu pun penuh aib. Jangan menutupi kekurangan dan kesalahanmu dengan menjelekkan orang lain. Janganlah mengorbitkan dirimu dengan menekan dan menjatuhkan orang lain. Jangan riya dalam beramal, dan jangan mementingkan dunia dengan mengabaikan akhirat. Jangan bersikap kasar di dalam majlis agar orang takut dengan keburukan akhlakmu. Jangan suka mengungkit-ungkit kebaikan, dan jangan menghancurkan pribadi orang lain, kelak engkau akan dirobek-robek dan dihancurkan anjing Jahannam, sebagaiman firman Allah dalam surat An-Naziat ayat 2.”

Tanyaku selanjutnya, “Ya Rasulallah, siapakah yang bakal menanggung penderitaan seberat itu?”

Jawab Rasulullah sallAllahu ‘alayhi wasallam, “Mu’adz, yang aku ceritakan tadi akan mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah. Engkau harus mencintai orang lain sebagaimana engkau menyayangi dirimu. Dan bencilah terhadap suatu hal sebagaimana kau benci bila itu menimpa dirimu. Jika demikian engkau akan selamat.”

Khalid bin Ma’dan meriwayatkan, “Sayyidina Mu’adz sering membaca hadits ini seperti seringnya membaca Al-Qur’an, dan mempelajari hadits ini sebagaimana mempelajari Al-Qur’an di dalam majlis.”

Wallohu a’lam

Sumber : http://agguss.wordpress.com/2009/02/07/tentang-7-malaikat-penjaga-7-langit/